Selasa, 27 November 2012

Bayar Pajak....



Ikut Papa Bayar Pajak Motor

Pada hari senin, Aku ikut papa dan mama membayar pajak motor di Memo (Mega Mall). Karena datuk sedang berlibur di rumah kami, aku juga mengajaknya ikut dengan kami. Sebelum sampai di Memo, ternyata banyak tempat yang kami singgahi. Papa bukan hanya mau bayar pajak motor saja. Banyak transaksi yang dilakukannya pada hari itu. Seperti, Bayar kartu kredit, ke BII masukin uang ke tabungan, bayar Telkom Vision, dan terakhir baru ke Memo. Capek juga rasanya menunggu papa melakukan aktifitasnya hari itu.
Sambil menunggu papa bayar pajak motornya, aku, mama dan datuk ke PTM untuk membeli kaca mata datuk yang pecah. Kami mengambil jalan pintas yaitu melewati tangga. Aku meloncat-loncat kegirangan, karena tangganya besar dan kokoh. Tangganya terbuat dari besi sehingga kuat dan tidak goyang.
Setelah menyusuri jalan pertokoan PTM, sampailah kami ke sebuah took kaca mata tempat langganan mama. Sebelum beli kaca mata, Datuk di suruh periksa mata dulu oleh penjaga tokonya.
 “coba lihat ke depan Pak, terang tidak?”, Tanya penjaga took kepada datuk. Hingga beberapa kali sampai penglihatan datuk terang kembali. Akhirnya didapat kaca mata ukuran minus empat yang pas untuk datuk.
Setelah menemani datuk beli kaca mata baru, kami kembali lagi ke tempat papa bayar pajak motor. Kembali lagi menyusuri jalan pertokoan PTM yang kecil.
“Asyik…, naik tangga lagi”, teriakku.  Satu, dua, tiga….mulutku berteriak sambil loncat-loncat.  “awas hati-hati”, kata ibu sambil memegang erat-erat.
Akhirnya sampai juga di tempat papa tadi. Sambil menunggu papa, kami duduk lesehan di lantai. Aku mengambil buku mewarnai dan langsung mengecat dengan cat yang baru aku beli tadi. Mama asyik dengan notebooknya, entah apa yang ditulisnya di situ.
Ketika sedang asyik mengecat, ternyata ada beberapa teman seumurku juga ada di sana. Mama menyuruhku memberikan kertas gambar ke teman yang belum ku kenal itu.
“Nih teman, ambil,”. Sambil malu-malu temanku itu mengambilnya. Kemudian aku meneruskan mengecat lagi.
“Mama-mama mau ngecat”, teriak anak kecil dibelakangku. Ternyata, itu anak yang aku beri kertas tadi. Mama mendengar teriakan anak itu, kemudian mengajaknya ngecet bersamaku. Asyik juga ternyata mengecet bersama.
“Prapto…..pegawai samsat memanggil-manggil nama papa. Kemudian papa langsung ke loket dan mengambil slip pajaknya yang sudah dibayar tadi. Kamipun pulang dengan hati yang riang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar