Ikut
Papa Bayar Pajak Motor
Pada hari senin,
Aku ikut papa dan mama membayar pajak motor di Memo (Mega Mall). Karena datuk
sedang berlibur di rumah kami, aku juga mengajaknya ikut dengan kami. Sebelum
sampai di Memo, ternyata banyak tempat yang kami singgahi. Papa bukan hanya mau
bayar pajak motor saja. Banyak transaksi yang dilakukannya pada hari itu.
Seperti, Bayar kartu kredit, ke BII masukin uang ke tabungan, bayar Telkom
Vision, dan terakhir baru ke Memo. Capek juga rasanya menunggu papa melakukan
aktifitasnya hari itu.
Sambil menunggu
papa bayar pajak motornya, aku, mama dan datuk ke PTM untuk membeli kaca mata
datuk yang pecah. Kami mengambil jalan pintas yaitu melewati tangga. Aku
meloncat-loncat kegirangan, karena tangganya besar dan kokoh. Tangganya terbuat
dari besi sehingga kuat dan tidak goyang.
Setelah menyusuri
jalan pertokoan PTM, sampailah kami ke sebuah took kaca mata tempat langganan
mama. Sebelum beli kaca mata, Datuk di suruh periksa mata dulu oleh penjaga
tokonya.
“coba lihat ke depan Pak, terang tidak?”,
Tanya penjaga took kepada datuk. Hingga beberapa kali sampai penglihatan datuk
terang kembali. Akhirnya didapat kaca mata ukuran minus empat yang pas untuk
datuk.
Setelah menemani
datuk beli kaca mata baru, kami kembali lagi ke tempat papa bayar pajak motor.
Kembali lagi menyusuri jalan pertokoan PTM yang kecil.
“Asyik…, naik
tangga lagi”, teriakku. Satu, dua,
tiga….mulutku berteriak sambil loncat-loncat. “awas hati-hati”, kata ibu sambil memegang
erat-erat.
Akhirnya sampai juga
di tempat papa tadi. Sambil menunggu papa, kami duduk lesehan di lantai. Aku
mengambil buku mewarnai dan langsung mengecat dengan cat yang baru aku beli
tadi. Mama asyik dengan notebooknya, entah apa yang ditulisnya di situ.
Ketika sedang
asyik mengecat, ternyata ada beberapa teman seumurku juga ada di sana. Mama
menyuruhku memberikan kertas gambar ke teman yang belum ku kenal itu.
“Nih teman,
ambil,”. Sambil malu-malu temanku itu mengambilnya. Kemudian aku meneruskan
mengecat lagi.
“Mama-mama mau ngecat”,
teriak anak kecil dibelakangku. Ternyata, itu anak yang aku beri kertas tadi. Mama
mendengar teriakan anak itu, kemudian mengajaknya ngecet bersamaku. Asyik juga
ternyata mengecet bersama.
“Prapto…..pegawai
samsat memanggil-manggil nama papa. Kemudian papa langsung ke loket dan
mengambil slip pajaknya yang sudah dibayar tadi. Kamipun pulang dengan hati
yang riang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar