Senin, 07 Oktober 2013

Nyaman Di Tubuh dan Di Hati





Aku mulai berhijab semenjak kelas dua SMA. Pada waktu itu belum banyak yang berhijab seperti sekarang ini. Gaya berhijab waktu itu gak modis-modis amat. Pakaian yang digunakan kebanyakan memakai jubah dan jilbab atau memakai rok dengan atasan blus. Namun seiring berjalannya waktu, gaya berhijab mulai beraneka ragam. Sesuai dengan karakter dan kebutuhan si pemakainya.

Gaya berhijab saat ini setahuku ya.... (khusus di daerahku).....ada yang dikenal dengan nama jilbab gaul, jilbab panjang, jilbab mak-mak,  jilbab modis. Berikut gambar-gambar yang kumaksud tersebut:

A. Jilbab Gaul
     Jilbab gaul biasa dipakai anak-anak remaja (anak, SMP, SMA dan kuliah). 

 


B. Jilbab Panjang
    Jilbab panjang biasa dipakai orang-orang tertentu atau biasa disebut jilbab sesuai syar'i.







C. Jilbab Mak-mak
     Jilbab Mak-mak tentunya biasa dipakai oleh mak-mak karena simpel dan praktis.




D. Jilbab Modis
     Jilbab Modis biasa dipakai untuk ke pesta baik oleh ibu-ibu atau anak-anak remaja.


(Semua gambar diambil dari www.google.com)


Bagi diriku jilbab selain memang diwajibkan oleh setiap muslimah, juga lebih nyaman dan aman dipakai. Kenapa?, karena dengan memakai jilbab, tubuh kita akan terlindung dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari yang dapat merusak kulit. Aku lebih senang memakai jilbab yang bahan dasarnya sejuk dan menyerap keringat. Jilbab yang kukenakan ukurannya tidak terlau panjang dan juga tidak terlalu pendek, alias sedang-sedang saja. Warna jilbab biasanya disesuaikan dengan warna baju. Namun, adakalanya kalau sedang pengen tabrak warna ya oke sajalah...sepanjang gak norak-norak amat yang penting bisa pakai "Hijab gaya tanpa banyak biaya".

Memakai jilbab gaul, panjang, mak-mak, atau modis, menurutku bukan ukuran seseorang muslimah tersebut bisa disebut solehah atau alim. Sebaiknya jangan langsung men "judge" seseorang alim atau tidak berdasarkan gaya berhijab/jilbab. Karena yang tahu kadar keimanan seseorang hanya Allah SWT. Jadi, yang terpenting di sini bagaimana hijab atau jilbab yang kita kenakan dapat nyaman di tubuh dan nyaman pula di hati. Hijab yang dikenakan tidak hanya sekedar bergaya-gaya saja, melainkan bagaimana hijab atau jilbab tersebut dapat membentengi diri kita dari hal-hal yang akan merusak Iman. 

Bagi yang belum berhijab, mari untuk mulai menggunakannya sesuai dengan karakter dan kebutuhan Anda tentunya. Sebelum berhijab luruskan dulu niatnya semata hanya karena Allah SWT, bukan karena pengen di lihat cantik, keren, solehah atau lainnya. Berhijab tidak hanya tubuh saja, tetapi sedikit demi sedikit hatinya juga mulai berhijab.

(Kebenaran datangnya dari Allah SWT, kesalahan datangnya dari saya sendiri, maaf jika ada salah-salah kata)


“Give Away Idul Adha dari Hijaiya”


Senin, 23 September 2013

Perpustakaan Mungilku....


Pekerjaan yang paling gampang adalah berkhayal, ini menurutku loh..., entah menurutmu. Tapi ingat, berkhayal boleh, jika hanya untuk menyenangkan hati, bukan sebaliknya. Berkhayal enaknya sambil apa ya? sambil makan camilan gorengan misalnya atau aneka rebus-rebusan (Ubi rebus, jagung rebus, dll) dan tak lupa menyeruput teh panas buatan mama....hemmmmm maknyossszzz.....

Yuk kita mulai berkhayalnya. Di simak ya...tapi awas mulutnya jangat nganga, ntar masuk lalat loh...

Aku merasa hidupku belum banyak membawa manfaat untuk orang lain. Hal ini mungkin karena kesibukanku sehari-hari selain mengurus rumah tangga juga pegawai kantoran. Penat memang rasanya dengan rutinitas yang tak kunjung habis-habisnya. Kadang timbul perasaan bosan dalam hati, tapi perasaan itu harus dikubur dalam-dalam karena aku harus maju terus tidak boleh mundur...hehehe...mobil kali maju mundur. 

Aku rindu di saat dulu kala remaja (sebelum bekeluarga) selalu aktif mengikuti kegiatan baik di kampus maupun di lingkungan sekitar rumah. Rindu masa-masa menjadi panitia pesantren kilat atau seminar di kampus. Mengajar ngaji anak-anak di lingkungan sekitar, mengajar anak-anak bahasa Inggris. Pokoknya seru deh kala itu. 

Ketika di televisi aku melihat banyak tokoh-tokoh yang sangat menginspirasi dan bermanfaat bagi lingkungan mereka terutama, aku mempunyai angan-angan andai aku bisa seperti mereka. Ntah muluk-muluk atau tidak angan-anganku ini, aku ingin sekali membuat perpustakaan di garasi rumahku yang boleh siapa saja membaca buku-buku di sana. Perpustakaan tersebut, walaupun mungil tapi dilengkapi dengan jaringan internet yang bisa diakses masyarakat di sekitarku, terutama para ibu-ibu yang nota bene hanya kenal dengan urusan "dapur, sumur, kasur". Aku ingin para ibu-ibu tersebut bisa melihat dunia selain dunia mereka sehari-hari di rumah. Aku ingin mengenalkan mereka pada anggota KEB (Kumpulan Emak-emak Bloger) dan IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga tapi punya karya yang hebat-hebat, jago nulis/ngeblog, jago bisnis dan jago juga dalam mengurus anak dan suami tentunya.

Obsesiku, perpustakan tersebut merupakan tempat bagi para ibu di lingkungan sekitarku selain menimba ilmu, tempat curhat dan tempat mencari inspirasi yang positif tentunya. Di dindingnya akan ku buat tulisan “Dilarang bergosip”….karena memang bukan tempat bergosip. Tapi kalau ada yang mau membuat lapak/bawa dagangan sangat boleh hehe…apalagi hasil karya sendiri, sangat-sangat diperbolehkan. 

Mimpiku adalah melihat para ibu yang pintar, kreatif, motivatif , inspiratif dan mandiri. Ibu-ibu yang tegar, kuat, tidak cengeng dan tangguh. Seperti halnya teman-temanku di KEB/ IIDN….ciyeeee….senyum simpul tuh….(semoga/Insya Allah….).

Gubraaaaakkkkk……aku terjatuh dari kursi dan terbangun ternyata aku mimpi…..(Hupsss….sambil menghapus iler). ^-^



“Khayalan ini diikutsertakan dalam Giveaway Khayalanku oleh Cah Kesesi Ayutea”  

Rabu, 04 September 2013

Sawo Sang Penyelamat


Melihat pohon Sawo atau biasa juga di sebut Sawo Manila, aku terkenang sebuah kisah sekitar sebelas tahun yang lalu. Waktu itu anak sulungku (Puput, kami biasa memanggilnya), demam tinggi, mencret-mencret sampai-sampai di opname ke rumah sakit. Karena ia selalu menangis, hanya satu malam saja kami di sana. Kata Dokter spesialis anak, Puput mengidap malaria dan diare. Aku dan suami sempat pusing mencari obatnya. Obat yang di kasih dokter sudah habis diarenya masih belum sembuh juga. Dalam suasana kebingungan itu, mertuaku menjenguk. Ia membawa angin segar yang didapatnya dari dusun. Ada yang mengatakan padanya kalau buah Sawo yang mentah baik untuk mengobati diare pada anak. Suamiku mencari pohon Sawo di sekitar rumah tetanggaku. Ternyata di sekitar rumah tidak ada yang menanam pohon sawo. Kemudian suamiku mencari lagi ke rumah orang tuaku. Alhamdulillah, tetangga di sana ada yang menanam pohon sawo dan sedang berbuah. Buah Sawo yang masih mentah tersebut dibersihkan lalu diparut dan diperas untuk diambil airnya. Sekitar satu sendok air perasan sawo diminumkan ke Puput. Alhamdulillah, setelah dua kali minum diarenya sudah berhenti. Badannya berangsur-angsur sehat dan pulih seperti sedia kala. "Terima kasih Allah....melalui Sawo Engkau telah menyelamatkan anak kami".

Sekilas tentang Sawo:
Sawo Manila (Manilkara Zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Sawo Manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Pohon ini berasal dari Amerika Tropis, Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sawo_manila

                                              sawo



Tulisan ini diikutsertakan dalam "Give Away Aku dan Pohon"  (http://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/)

Senin, 11 Maret 2013

Veronica, Woman Marketer Masa Kini

Press Release VR/I-03/11-Mar/2013

Konsultasi marketing adalah bidang jasa yang paling dibutuhkan oleh setiap pebisnis. Sebab, tanpa sentuhan tangan seorang ahli marketing, maka sehebat apapun sebuah produk, niscaya tidak akan sampai secara optimal ke tangan pelanggan. Jasa konsultasi marketing di Indonesia, hingga saat ini tampaknya masih didominasi oleh pria. Belum banyak wanita yang muncul sebagai konsultan marketing, padahal sebenarnya, justru populasi inilah yang sangat dekat dan paham dengan dunia marketing.

Veronica Ratna Ningrum, adalah seorang konsultan marketing yang reputasinya mulai mencuat dan dikenal dalam dunia bisnis di Indonesia. Kesuksesannya mengantar sejumlah klien dalam menaikkan tingkat penjualan mereka, membuat kehadirannya diperhitungkan dalam kancah bisnis. Sekalipun Veronica baru memulai usahanya di bidang jasa konsultasi marketing di tahun 2006, namun kehandalannya dalam soal strategi marketing tergolong unik dan progresif. Beberapa Bank asing dan lokal yang selama dua tahun ini menggunakan jasanya, menuai sukses  saat meluncurkan programnya.

Semangat mudanya masih membara, namun ketika menghadapi klien, Veronica mampu bersikap layaknya seorang profesional atau guru yang sudah lama malang melintang di dunianya. Tidak mengherankan, sebab ia sudah mempelajari bidang ini sejak lama, bahkan menambah ilmunya hingga ke Amerika Serikat.
Sejak kecil, Veronica sudah terlatih mencari uang sendiri dengan cara berjualan kepada teman-temannya. Jiwa entrepreneurnya yang berkembang sejak masa sekolah dasar itu, menjadi semakin mekar manakala dia menemukan keasyikan tersendiri dalam bidang marketing. Sehingga, sepulang kuliah dari negeri Paman Sam, Veronica memutuskan untuk menerjuni bidang konsultasi marketing secara total.

Veronica menerapkan keahliannya pertama kali pada Vey Katering, sebuah perusahaan jasa boga yang dirintisnya. Dari situ, dia mulai menapak langkah lebih maju dengan menangani sejumlah klien lain di bidang jasa boga. Selanjutnya, ia merambah pada segmen dunia perbankan, yang dulu menjadi titik awal karirnya sebelum menjadi konsultan mandiri.

Selain sebagai konsultan, Veronica juga menjadi motivator bisnis. Ia dikenal sebagai pribadi yang total saat memberikan ilmu dan kiat-kiat pemasaran. Tidak hanya berupa konsep, Veronica juga memberikan solusi serta teknik eksekusi yang tepat terhadap setiap masalah yang dihadapi oleh kliennya. Dengan totalitasnya, tidak heran jika kliennya merasa puas dengan jasa Veronica, dan kepiawaiannya mulai tersebar dari mulut ke mulut. Satu demi satu klien berdatangan, dan Veronica semakin mantap menempatkan dirinya dalam jajaran konsultan marketing.

Tidak muluk sebenarnya mimpi besar dia. Veronica hanya ingin memberi kontribusi secara nyata bagi dunia marketing di Indonesia.

Jumat, 08 Maret 2013

"Mama Juga Peluk Cece Ya....".



Terkejut ku mendengar saat gadis kecilku meloncat-loncat sambil berteriak  "wan...tu...tri...fo..faif..six..sefen...eig...nai...ten..". Hitungan dalam bahasa inggris sudah bisa dilafazkannya walaupun masih ada yang salah dalam pengucapannya. Padahal aku belum mengajarkannya. Bukan itu saja yang membuatku terperangah. Ketika aku pintai tolong mengambilkan kain gendongan adek, aku mengucapkan terima kasih padanya dan tanpa aba-aba ia langsung menjawab "sama-sama..". Terpikir olehku, sepertinya ini akibat seringnya ia menonton film kartun di televisi karena itulah hobinya saat ini. 


Banyak kata-kata yang keluar dari mulutnya yang membuatku terkagum-kagum, terheran-heran. "Mantap bro..." atau Mantap Men....,teriaknya bila menyukai sesuatu, Jika ia sangat senang, kata-kata ini yang keluar dari mulutnya "Aku senaaaaang sekali....". Ada-ada saja tingkahnya. Tapi sebaliknya jika  marah, emosinya sangat meledak-ledak. Kadang aku khawatir juga, apakah ini efek buruk dari seringnya ia menonton televisis. Namun, setelah kuperhatikan, ini karena reaksi protesnya terhadap adiknya yang baru lahir. Perhatian mama otomatis sudah terbagi dengan kedatangan adek baru d rumah. Seketika, keluar kata-kata dari mulutnya, "Mama juga peluk Cece ya!".