"Minta
Ridhonya ya ma...!"
Ketika
Kakak Puput mau berangkat ke sekolah, Ia menghampiriku dan menjabat tanganku
seraya berkata, "Minta ridhonya ya ma, kakak mau try out (TO) hari
ini." Sejenak aku tertegun, ternyata ridlo orang tua sangat diharapkan
anak manakala Ia akan melakukan sesuatu.
Disaat
anak menginjakkan kaki di kelas 6 (enam) Sekolah Dasar (SD), para orang tua
mulai sibuk mencari tempat bimbingan belajar untuk mempersiapkan anak
menghadapi Ujian Nasional (UN). Hal ini wajar saja dilakukan karena orang tua
khawatir nilai UN anaknya rendah, sehingga tidak bisa masuk ke sekolah negeri
yang favorit. Bimbingan belajar (Bimbel) mulai gencar mempromosikan produknya
ke sekolah-sekolah. Sepertinya sudah trend anak-anak ikut bimbel untuk
menghadapi UN.
Pada
dasarnya, ikut bimbingan belajar tidak salah, karena bisa membantu siswa-siswi
mengetahui trik-trik dalam mengisi soal. Namun, yang sangat penting
diperhatikan adalah membangun mental siswa-siswi dalam menghadapi UN itu
sendiri. Pihak sekolah dan orang tua harus berkoordinasi dalam pembangunan
mental ini. Ada beberapa cara dalam membangun mental siswa-siswi agar siap
menghadapi UN, antara lain:
A.
Orang Tua:
- Pertama sekali yang perlu dilakukan orang tua adalah memberi dukungan penuh pada anak untuk memenuhi kebutuhannya dalam belajar, misalnya buku-buku tentang soal-soal UN, les, prifat atau bimbel, jika anak mau dan orang tua mampu (sifatnya tidak dipaksakan). Selain itu, asupan makanan yang bergizi dan vitamin juga diperlukan anak, agar mereka selalu fit dan tidak sakit.
- Memberi motivasi pada anak dengan membangkitkan semangatnya dalam belajar, misalnya menceritakan kisah bagaimana orang-orang yang berhasil dalam belajar. Memberikan pujian jika mereka mendapat nilai yang bagus di sekolah, karena ini penting, mereka pasti gembira jika kita puji. Mereka merasa sudah bisa membuat orang tua bangga. Dampaknya akan membangkitkan semangat baru dalam belajar.
- Membiarkan anak memilih waktunya sendiri dalam belajar di rumah dan tidak memaksakan kehendak orang tua pada mereka. Beri tanggung jawab, sehingga mereka tahu apa kewajibannya.
- Tidak meremehkan hasil karya anak apalagi membanding-bandingkan dengan teman sekelasnya.
B.
Sekolah:
- Memberikan bimbingan belajar tambahan kepada murid.
- Memberikan motivasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti outbound, seminar tentang motivasi belajar, bincang bersama atau sharing antara guru dan murid tentang keluhan dalam belajar, memberi reward bagi murid yang berprestasi/mendapat nilai bagus di kelas, memberikan wejangan-wejangan begitu pentingnnya belajar, dan lain-lain.
- Membangun komunikasi yang baik antara wali kelas dan orang tua murid, sehingga jika murid mengalami masalah dalam belajar bisa ditangani dengan cepat.
- Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan baik di sekolah maupun di kelas, sehingga murid bisa fokus dalam belajar.
Pembangunan
mental siswa bisa tercapai jika hubungan antara orang tua, guru dan murid
terjalin harmonis. Dan tidak kalah pentingnya, do'a orang tua dan guru untuk
murid sangat mempengaruhi juga dalam pembangunan mental ini. Karena usaha tanpa
do'a akan sia-sia, begitupun sebaliknya. Teringat kata-kata seorang guru
ngajiku, "Do'a adalah senjata kaum muslimin, maka berdo'alah".
Selamat
berjuang anak-anakku diseantero nusantara yang akan menghadapi Ujian Nasional,
persiapkan mental dan fisik kalian. Jangan takut, maju terus pantang mundur.
"Good
luck khusus untuk siswa-siswi kelas 6 dan guru-guru SDIT IQRA' 2."
"Manjadda
Wajadah......Allahuakbar....!!!!!"."
terimakasih sharingnya, bermanfaat buat orangtua yang anaknya mau UN..
BalasHapusSama-sama mbak....makasih juga dah di komen....
Hapusoke deh infonya....
BalasHapusMakasih bu Indriana atas komennya...
Hapuspada masa persiapan seperti sekarang, orang tua dan anak memang hrs ada kerja sama yang baik. Anak saya juga mau UAN, tapi SMP. Saya pernah menulis tentang persiapan UAN juga.
BalasHapushttp://penabundalahfy.blogspot.com/2012/11/afirmasi-target-uan.html
Afirmasi itu dulu juga dilakukan anak saya ketika menghadapi UAN SD. Belajar dan berdoa, itu perpaduannya.
Makasih mbak....bolehlah kita sharing ya....
Hapuswah keren tulisannya bermanfaat banget mbak..Kalau udah ikutin tips mbak diatas, bisa mengurangi stress para ibu-ibu yang mendampingi anaknya ujian ya mbak hehe..^_^
BalasHapusMakasih mbak....Alhamdulillah kalau bermanfaat....salam kenal.... :-)
Hapus