Celoteh Nenek Ayu
Sore kemarin, ketika aku dan anak-anakku bermain diberanda depan, kami mendengar cerita nenek Ayu (tetangga depan rumah). Nenek ayu bercerita panjang lebar tentang hidupnya. Ia sudah lama ditinggal mati suaminya. Ia berkeliling antara rumah anaknya yang satu ke yang lainnya dan sebelum tinggal di rumah Ayu (nama cucunya), ia tinggal di rumah cicitnya (anak dari anaknya) untuk mengasuh anak cicit tersebut. Aku bertanya pada nenek, "Nek, masih kuat ngasuh?". Masih, jawabnya. Umur nenek berapa sekarang, tanyaku lagi. Sudah 94 th", jawabnya. Aku terperangah, Hah...seusia dengan nenekku berarti. Tapi nenekku tidak kuat lagi dan sudah pikun. Aku bertanya lagi, "Apa resepnya nek, bisa sehat terus?". Nenek menjawab, setiap pagi aku jalan-jalan menggerakkan badan, memasak apa yang disediakan bahanya di kulkas, mencuci, menjahit pakaian yang robek, beberes rumah dan banyak lainnya. Mengerjakan semua itu dengan senang hati dan tidak malas". Ceritanya. Aku melongo dan berfikir, berarti keikhlasan hati dan keuletan/tidak malas, inilah resep nenek Ayu hingga ia bisa hidup sehat dan bisa bertemu dengan cicit-cicitnya yang sudah 14 orang. Mantap nek.....kuakui nenek memang hebat, gumamku dalam hati.
sehat terus nenek Ayu. memang orangtua zaman dulu jauh lebih sehat ya daripada zaman sekarang. zaman dulu apa-apa dikerjakan sendiri. ke pasar jalan kaki. kemana-mana mandiri. klo zaman sekarang, punya ART, apa-apa tinggal teriak mbaaaakkkkk. kemana mana dianter supir, paling banter naik taksi. makanan enak-enak tinggi lemak dan kolesterol. haisssssss.... sedih :(
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBetul sekali mbak....terimakasih dah di komen ya...hehehe...
Hapusnenekku juga sibuk terus tapi sambil ngomel :)
BalasHapusHehehe...biasa aja...nenek2..., makasih mbak dah di komen...
HapusMbak Meta, salam kenal ^_^
BalasHapusJadi inget nenek (mbah kalau saya nyebutnya), beliau juga masih sehat sampai sekarang, rambutnya belum ada yang beruban, padahal usianya menjelang 90thn, subhanallahu...beliau ditinggal meninggal mbah kung ketika usianya masih 28 thn dan putra-putrinya ada 5, tapi beliau sabar banget dan ga mudah mengeluh (ga kayak cucunya ini, hi..hi..)
Saya Erfi, mbak bukan Meta, makasih ya dah dikomen....
Hapussip..saya setuju itu mak. keikhlasan hati emg diperlukan dlm menerima kondisi hidup kita. dgn begitu, seperti si nenek tadi, dia bs menikmati hidupnya :)
BalasHapusmakkk...saya baca postingan di grup emak2 blogger. udah saya follow / join blognya. join balik ya ke blogku:
http://inarakhmawati.blogspot.com
Oke...makasih ya dah join n komen...
HapusBaccarat by Procter & Gamble - Urban Meyer
BalasHapusThe betting market is growing fast, with the spread of the sports gambling market Bettors in New Jersey must also decide 바카라 사이트 위너바카라 whether to bet on the