Daerah Bengkulu bagian
selatan terkenal dengan masakan yang berbau-bau santan (air pati kelapa). Mungkin
bagi daerah lain agak aneh-aneh masakannya. Tapi bagi orang-orang yang
bersal dari Bengkulu bagian selatan ini, kurang enak makan kalau tidak
menggunakan santan atau yang sering disebut dengan gulai dusun. Bagi orang
Bengkulu Gulai dusun adalah sejenis masakan yang bahan utamanya menggunakan
santan kelapa dan isinya bisa sayuran, ikan, udang dan lain-lain. Sedangkan
bumbu-bumbunya menggunakan bumbu gulai biasa seperti cabe, kunyit, lengkuas,
jahe, bawang merah, bawang putih dan dedaunan seperti daun salam, daun kunyit,
daun jeruk dan serai.
Ada beberapa masakan
yang sangat terkenal di daerah Bengkulu bagian selatan diantaranya, gulai teghung
(terong), gulai lepang (timun) masak, gulai rebung manis, gulai kambas, gulai ikan palau, gulai bungo sesilo (bunga papaya)
dan banyak lagi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang
gulai-gulai tersebut.
Gulai teghung atau
terong adalah gulai yang komposisinya terdiri dari beberapa macam bahan seperti
terong, unji, tighau (jamur) gerigit, ikan panggang atau ikan salai. Kalau
tidak ada kedua ikan tersebut, bisa juga ikan segar tapi digoreng dulu baru
dimasukkan ke gulai. Terong yang digunakan biasanya terong bulat. Jika suka
makan petai, bisa juga dicampur petai.
Gambar
1. Gulai Teghung (terong)
Gulai lepang (timun)
masak adalah gulai yang komposisinya terdiri dari lepang atau timun yang sudah
masak. Timun ini bukan timun lalapan melainkan timun besar yang sudah masak
atau yang sering disebut dengan lepang dusun. Selain lepang biasanya lebih enak
jika dicampur dengan ikan panggang atau ikan salai dan bisa juga dicampur dengan
sarden.
Gulai rebung manis
komposisinya adalah rebung sejenis makanan yang berasal dari bambu muda. Gulai
rebung bisa dicampur dengang udang atau ikan teri dan lainnya sesuai selera.
Namun biasanya yang sering dimasak direstoran-restorang, rebung manis lebih
enak dicampur dengan udang.
Gambar
3. Gulai Rebung Manis
Gulai kambas adalah
gulai yang isinya terdiri dari kambas dan ikan panggang atau ikan salai. Kambas
adalah sejenis sayuran yang merambat mirip dengan daun pare. Rasanya agak
sedikit pahit tapi setelah dimasak walaupun pahit, rasanya enak semakin
menambah selera makan. Kambas ini tidak setiap hari dijual di pasar. Jika ingin
masak gulai ini, subuh Minggu biasanya ada yang jual. Pada hari minggu banyak
sayuran dan lauk yang dari dusun/desa dijual.
Gulai ikan palau sangat
enak, karena ikan palau rasanya manis beda dengan ikan lainnya. Ikan jenis ini
juga tidak selalu ada di pasar, harganya pun agak mahal, satu kilo 60 ribu. Ikan
ini merupkan ikan yang hidup disungai bukan ikan peliharaan seperti ikan nilai,
ikan emas, dan lain-lain. Gulai ikan palau biasanya dimasak tanpa campuran
sayuran lain, tapi dicampur dengan daun ruku-ruku yang beraroma khas dan
sedikit asam kandis atau tomat sehingga gulai ini semakin lezat rasanya. Agar
lebih nikmat, gulai ikan palau biasanya dimakan bersamaan dengan rebusan
sayuran seperti daun pucuk ubu/singkong, kacang panjang dan lain-lain. Dan
lebih nikmat lagi dimakan dengan lalapan petai bagi yang suka.
Gambar
5. Gulai Ikan Palau
Gulai bungo sesilo atau
bunga papaya sangat enak bagi orang yang suka makanan yang agak pahit. Bunga papaya
banyak dijual di pasar. Rasanya pahit tapi jika direbus dengan daun jambu
biji/klutuk atau daun jambu monyet rasa pahitnya akan hilang. Bisa juga
dicampur dengan daun paku/pakis untuk menghilangkan rasa pahit bunga papaya tersebut.
Gulai bunga papaya akan lebih lezat rasanya jika dicampur dengan ikan teri Palembang.
Gulai bunga pepaya akan lebih lengkap jika dimakan dengan sambal terasi dan
ikan goreng.
Gambar
6. Gulai Bungo Sesilo (Bunga Pepaya)
Selain gulai-gulai
tersebut di atas, masih banyak lagi gulai-gulai yang biasa dimasak oleh orang
Bengkulu bagian selatan. Orang-orang Bengkulu yang merantau terutama bagian
selatan sangat mengenali gulai-gulai tersebut. Jika ada famili atau keluarga
yang berkunjung, biasanya mereka minta dibawakan bahan-bahan gulai yang sudah
jarang mereka makan atau mereka minta dimasakkan gulai tersebut.
Dengan adanya tulisan
ini semoga menambah wawasan dan menjadi inspirasi bagi teman-teman yang tadinya
tidak bisa masak menjadi bisa masak, yang tadinya jarang masak menjadi sering
masak, yang tadinya masakannya itu-itu saja menjadi bervariasi. Dan semoga
tulisan ini menambah khasanah masakan nusantara.
Tulisan ini telah dipublished di Kompasiana http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2014/04/11/masakan-khas-bengkulu-selatan-646215.html